Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Remix Cash

12 Pahlawan Nasional yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Masih ingatkah dengan isi pidato Ir. Soekarno pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 1961? Sang Pahlawan Nasional ini dengan penuh semangat mengatakan, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya." Namun bagaimana kita bisa menghargai, jikalau pengetahuan kita mengenai para pejuang cukup minim? Pembelajaran sejarah di sekolah-pun masih kurang memperkenalkan kita terhadap para pejuang. Sehingga masih banyak pahlawan nasional yang mungkin kamu belum tahu.
pahlawan nasional
www.dictio.id


Indonesia merdeka dengan penuh perjuangan. Ada begitu banyak pahlawan yang rela mengorbankan jiwa dan raga, sehingga saat ini kita dapat menghirup nikmatnya udara kemerdekaan. Maka dari itu, sangat perlu bagi kita untuk mengenal, mengenang, menghargai, kemudian belajar dari para pahlawan mengenai cara membangun bangsa yang lebih baik.

Siapa Sajakah Pahlawan Nasional yang Mungkin Kamu Belum Tahu?


Para pahlawan nasional berikut ini memiliki jasa yang sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia. Mereka berjuang melalui bidang masing-masing, ada yang seorang pejuang wanita, pejuang keagamaan, pejuang pendidikan, dan lain sebagainya. Namun sayangnya, sosok mereka kurang dikenal oleh penerus bangsanya. Berikut nama-nama pahlawan yang jarang diketahui:

1. Laksamana Malahayati

Pahlawan nasional wanita yang merupakan anak dari Laksamana Mahmud Syah ini berjuang sebelum R.A. Kartini. Nama aslinya adalah Keumalahayati. Laksamana Malahayati adalah pejuang emansipasi wanita yang berasal dari kesultanan Aceh.

Pada tanggal 11 September 1599, Laksamana Malahayati memimpin pasukan Inong Balee yang terdiri dari 2000 orang untuk berperang melawan kapal dan benteng Belanda. Pada peristiwa ini dia berhasil membunuh Cornelis De Houtman, sehingga mendapatkan gelar Laksamana untuk keberaniannya.

2. Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu adalah seorang pahlawan nasional wanita yang telah berjuang melawan penjajah Belanda sejak masih berusia 17 tahun. Martha merupakan gadis pemberani yang mengikuti semangat perjuangan sang ayah Kapitan Paulus Tiahahu dalam berjuang melawan penjajah. Pada tanggal 12 Oktober 1817 Martha Christina bersama sang ayah ditangkap oleh pasukan Belanda yang dipimpin Vermeulen Kringer. Setelah diinterogasi oleh Buskyes, Martha dibebaskan dari hukuman karena masih muda, namun sang ayah dijatuhi hukuman mati.

3. Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis memiliki nama asli Maria Josephine Catherine Maramis. Wanita yang lahir pada tanggal 1 Desember 1872 di Minahasa Utara, Sulawesi Utara ini merupakan pahlawan nasional pejuang emansipasi wanita sejak awal abad ke-20.

Pada tahun 1921 Maramis berhasil memperjuangkan hak wanita untuk bisa memberi suara dalam pemilihan anggota Minahasa Raad. Awalnya, anggota Minahasa Raad (Badan Perwakilan Minahasa) hanya boleh dipilih oleh kaum laki-laki.

Bagi masyarakat Minahasa, Maramis adalah sosok yang berjasa mendobrak adat demi emansipasi wanita di dunia pendidikan dan politik. Atas jasanya, setiap tanggal 1 Desember masyarakat Minahasa memperingati hari Ibu Walanda Maramis. Bahkan dibangun pula patung Walanda Maramis yang terletak di kelurahan Komo Luar, kecamatan Wenang, Manado.

4. Hj. Rangkayo Rasuna Said

Seperti halnya pejuang wanita lain, Rasuna Said merupakan pahlawan nasional yang berjuang untuk persamaan hak antara wanita dan pria. Pada awal perjuangannya, Rasuna Said mendirikan sekolah Thawalib di Padang serta memimpin Kursus Putri dan Normal Kursus di Bukittinggi. Pada tahun 1973 Rasuna Said mendirikan perguruan tinggi bagi wanita.

Selain itu, dia juga berjuang melalui jurnalisme dengan membuat majalah mingguan bernama Menara Poetri. Majalah ini memberikan semangat anti-kolonialisme di kalangan wanita. Rasuna Said pernah dipenjara pada tahun 1932 karena berpidato mengecam pemerintahan Belanda.

5. Nyi Ageng Serang

Nyi Ageng Serang merupakan pahlawan nasional wanita yang pemberani. Dia sosok yang berbeda dengan adat kebiasaan wanita pada umumnya. Pahlawan yang terlahir dengan nama R.A. Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi ini lebih suka mengikuti latihan kemiliteran dan siasat perang.

Pada tahun 1825, Nyi Ageng Serang memimpin pasukannya untuk ikut berperang bersama Pangeran Diponegoro melawan penjajah. Ketika itu usianya sudah 73 tahun, dia memimpin pasukan perang dari atas tandu. Setelah berperang selama 3 tahun, kondisi fisik Nyi Ageng Serang semakin lemah, sehingga memutuskan untuk mundur dari medan peperangan. Posisinta digantikan oleh sang menantu, Raden Mas Pak-Pak. Nyi Ageng Serang menghembuskan nafas terakhir pada tahun 1828 di usia 76 tahun.

6. Surastri Karma Trimurti

Sosok pahlawan perempuan yang kita ketahui selama ini mungkin sebatas R.A. Kartini, Dewi Sartika, dan Cut Nyak Dien. Padahal adapula sosok pahlawan nasional wanita yang begitu besar jasanya bagi Indonesia sejak tahun 1930. Dia adalah Surastri Karma Trimurti. S.K. Trimurti merupakan istri dari Sayuti melik, sang pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

S.K. Trimurti berjasa melalui pendidikan dan tulisannya di surat kabar yang membuat sadar masyarakat bahwa bangsa Indonesia sedang dijajah. Dia seorang guru, wartawan, sekaligus penulis yang memperjuangkan kebebasan pers dan membela kaum-kaum tertindas.

Pada tahun 1936, dia harus rela dipenjara selama 9 bulan oleh pemerintah kolonial Belanda karena menyebarkan anti-kolonial leaflet. Kemudian saat era penjajahan Jepang, S.K. Trimurti kembali disiksa dan dipenjara karena menerbitkan surat kabar Pesat.

7. Ki Bagus Hadikoesoemo

Ki Bagus Hadikoesoemo merupakan salah satu pahlawan nasional perintis kemerdekaan. Pahlawan yang lahir pada tanggal 24 November 1890 di Yogyakarta ini merupakan salah satu tokoh BPUPKI dan PPKI. Seperti diketahui, dua badan ini berperan penting menyusun persiapan kemerdekaan.

Ki Bagus Hadikoesoemo adalah orang yang aktif dalam organisasi keagamaan. Pada tahun 1942-1953, ki Bagus menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah, menggantikan KH. Mas Mansur.

8. Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah

Kyai Wahab merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama'. Seorang ulama sekaligus pahlawan nasional ini memberikan kontribusi besar bagi kemerdekaan Indonesia. Kyai Wahab mendirikan surat kabar "Soeara Nahdlatul Oelama" dan Berita Nahdlatul Ulama. Perjuangan Kyai Wahab melawan penjajah adalah ketika memimpin laskar Hizbullah. Beliau membakar semangat kaum santri dengan lagunya yang berjudul "Ya Lal Wathon"

9. K.H.R. As'ad Syamsul Arifin

Kyai Samsul Arifin merupakan salah satu pemimpin Sabilillah (pasukan santri) pada pertempuran 10 November di Surabaya. Beliau merupakan pahlawan yang berasal dari Situbondo. Melalui pesantren Salafiyah Syafi'iyah yang dipimpinya, Kyai As'ad menanamkan semangat cinta tanah air kepada para santrinya. Pada tanggal 6 November 2016, Kyai As'ad mendapatkan gelar pahlawan nasional.

10. Bernard Wilhem Lapian

Pahlawan nasional yang lahir pada tanggal 30 juni 1892 di Sulawesi Utara ini telah berjuang melawan penjajahan Belanda hingga Jepang. Ia melawan penjajahan melalui 3 bidang, pertama: ia menulis artikel yang berisi perlawanan terhadap kolonialisme Belanda dan mendirikan Fajar Kemadjoean untuk mengedukasi masyarakat. Kedua: Menjadi bagian dari Dewan Perwakilan Minahasa. Ketiga: Pada tahun 1933 berhasil membuat Gereja Protestan di Minahasa terlepas dari naungan institusi Indische Kerk yang dikendalikan pemerintah Belanda.

11. KH. Zainal Mustafa

KH. Zainal Mustafa merupakan pahlawan nasional juga seorang ulama yang berperan penting dalam usaha melawan penjajah. Sejak tahun 1940, beliau terang-terangan menyerang kebijakan pemerintah Belanda melalui ceramah-ceramahnya. Tak jarang ia dipaksa turun dari mimbar oleh Kyai yang pro terhadap Belanda karena membangkitkan semangat perlawanan terhadap Belanda.

Pada tanggal 17 November 1941, KH. Mustafa ditangkap Belanda kemudian dimasukkan ke penjara Sukamiskin dengan tuduhan menghasut rakyat agar memberontak Belanda. Semangat melawan penjajah tidak pernah padam. Pada masa Jepang-pun KH. Mustafa menolak untuk membantu mewujudkan ambisi Jepang.

12. B.M.Diah

Burhanuddin Mohammad Diah merupakan seorang pahlawan nasional yang berprofesi sebagai wartawan yang berjasa di era kemerdekaan. Ia merupakan sosok penyebar berita kebenaran kepada masyarakat bahwa Indonesia telah merdeka. Meskipun ketika itu Jepang membuat berita sebaliknya dan sempat menyegel kantor beritanya.

Masih banyak lagi pahlawan nasional yang mungkin kamu belum tahu. Perjalanan bangsa Indonesia untuk merdeka memang cukup panjang, sehingga sosok pejuang tak terhitung jumlah.. Para pejuang harus melawan penjajahan oleh Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, hingga Jepang. Mereka semua adalah pahlawan yang harus kita berikan penghormatan dan ucapan terima kasih. Selanjutnya adalah meneladani kegigihannya untuk mempertahankan kemerdekaan. Mari menjadi pahlawan negeri dengan apapun profesi atau status kita saat ini.

Post a Comment for "12 Pahlawan Nasional yang Mungkin Kamu Belum Tahu"