Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Remix Cash

Sejarah Sunan Kudus Dan Metode Kearifan Budaya

Sunan Kudus merupakan salah satu dari sembilan wali yang melegenda, Sunan Kudus menjadi tokoh penyebaran agama Islam yang mengutamakan toleransi terhadap kepercayaan dan agama lain yang saat itu masih dianut. Metode dakwahnya yang halus dan tidak serta merta menghakimi, membuat banyak orang penasaran dan akhirnya mulai untuk mempelajari ajaran yang dibawanya. Bagaimanakah kisah lengkapnya?
sunan kudus


Biografi Sunan Kudus

Sunan Kudus memiliki nama asli yaitu Jaffar Shadiq. Beliau lahir pada tanggal 9 september 1400 M. Ayahnya adalah Sunan Ngudung, seorang putra kesultanan Mesir yang hijrah ke tanah Jawa untuk melakukan dakwah penyebaran agama Islam. Ibunya bernama Siti Syarifah yang merupakan anak dari Sunan Ampel. Sunan Kudus bukan asli penduduk Nusantara. Beliau lahir di Al Quds, Palestina. Beliau hijrah ke Nusantara bersama ayah dan kakeknya untuk misi dakwah.

Perjalanan Dakwah Sunan Kudus

Ayah Sunan Kudus atau Jaffar Shadiq yakni Sunan Ngudung bernama asli Raden Usman Haji yang pada saat itu adalah Panglima Perang Kesultanan Demak, turut berperang melawan Kerajaan Majapahit dan gugur di medan perang. Jaffar Shadiq kemudian ditunjuk untuk mengambil alih kendali Panglima dan kembali berperang dengan Majapahit. Berkat strategi dan kemahirannya, Jaffar Shadiq berhasil mengalahkan pasukan Majapahit.

Kedudukan Jaffar Shadiq sebagai panglima perang Kerajaan Islam Demak semakin kuat. Beliau diperintahkan untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil lainnya dan juga mengemban misi mengislamkan penduduk yang pada saat itu banyak penganut paham Syekh Siti Jenar, Hindu dan Budha. Ekspansi Jaffar Shidiq meluas hingga ke wilayah Madura untuk bagian timur dan Cirebon di bagian barat.

Di tengah keberhasilannya menaklukkan wilayah sekitar, Jaffar Shadiq pergi meninggalkan Demak ke kota Kudus. Ketika itu, kota Kudus hanya berupa daerah yang bernama Tajug. Di sini Jaffar Shadiq menetap bersama pasukannya dan membentuk koloni kecil. Beliau kemudian mendirikan masjid kecil untuk tempat beribadah dan memulai dakwah. Kawasan ini semakin lama semakin ramai dan mendapat julukan baru yaitu Quds.

Para wali yang berada di pesisir utara Jawa Timur menunjuk Jaffar Shadiq untuk memperkuat dan memperluas proses dakwahnya. Beliau diserahi tanggung jawab untuk melakukan penyebaran agama Islam di kota Quds. Inilah awal mula adanya julukan Sunan Kudus. Masyarakat kota Kudus masih kental dengan budaya Hindu Budha dan aliran kepercayaan.

Awal mula melakukan dakwah, Sunan Kudus tidak melakukan dengan cara keras dan memaksa. Beliau melihat aktivitas dan kebiasaan beribadah dari masyarakat sekitar.

Untuk menghormati masyarakat yang masih memeluk agama Hindu, Sunan Kudus berupaya sebisa mungkin untuk tidak menyembelih sapi untuk Qurban dan menggantinya dengan kerbau. Pernah juga suatu ketika, Sunan Kudus meletakkan seekor sapi yang diberi nama Kebo Gumarang di depan sebuah masjid. Hal ini menarik perhatian masyarakat sekitar yang kemudian penasaran dengan ajaran yang dibawa Sunan Kudus.

Sunan Kudus juga menghormati ajaran agama Budha. Untuk pendekatan kepada pemeluk agama ini, Sunan Kudus sedikit mengintegrasikan simbol-simbol dalam agama Budha dalam interior dan arsitektur masjidnya. Seperti tempat wudhu yang dibuat dengan delapan titik pancuran. Bedug yang ditabuh menjelang sholat juga merupakan metode dakwahnya untuk memanggil penduduk datang ke masjid. Beliau memberikan penjelasan dengan cara halus dan bijaksana namun tetap penuh dengan toleransi.

Sunan Kudus telah mempelajari agama Islam sejak beliau masih tinggal di Palestina. Berbagai macam ilmu agama telah dikuasainya. Selama tinggal di tanah Jawa, Sunan Kudus juga berguru kepada Sunan Kalijaga. Cara berdakwah mereka terbilang mirip yaitu menggunakan metode pendekatan kearifan budaya.

Itulah sekelumit kisah perjalanan Sunan Kudus dalam misinya menyebarkan agama Islam. Hingga saat ini banyak sekali peninggalan beliau yang masih bisa kita lihat seperti Masjid Kudus. Mereka adalah bukti nyata perjuangan Sunan Kudus.

Post a Comment for "Sejarah Sunan Kudus Dan Metode Kearifan Budaya"