Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Remix Cash

Sejarah Sunan Drajat, Wali Arif dan Bijaksana

Salah satu dari sembilan sunan atau wali penyebar agama islam di tanah Jawa adalah yang kita kenal dengan Sunan Drajat. Beliau juga masih keturunan dari Sunan Ampel, wali pertama yang ada. Sunan Drajat memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan yang membuatnya dikagumi dan disanjung oleh para pengikutnya. Bagaimanakah perjalanan hidup dan dakwah Sunan Drajat ini?
sunan drajat


Biografi Sunan Drajat

Sunan Drajat bernama asli Raden Qosim, namun beliau juga dikenal dengan nama Raden Syarifuddin. Beliau lahir di sekitar tahun 1470. Ayahnya adalah Sunan Ampel atau Maulana Malik Ibrahim, sedangkan ibunya adalah Nyai Ageng Manila. Sunan Drajat ini bisa dikatakan masih memiliki darah keturunan nabi Muhammad SAW dari garis ayahnya.

Sunan Drajat memiliki beberapa orang istri diantaranya yaitu anak Sunan Gunung Jati yang bernama Dewi Sufiyah, Nyai Kemuning dan Nyai Retno Ayu Candrawati. Dewi Sufiyah merupakan putri dari Sunan Gunung Jati. Nyai Kemuning merupakan putri dari tetua desa Jelak. Nyau Retno Ayu Candrawati adalah putri Adipati di daerah Kediri.

Perjalanan Dakwah Sunan Drajat

Dalam misi dan tugas dari ayahnya untuk menyebarkan agama Islam, Sunan Drajat belajar pada banyak guru dan ulama. Sejak kecil beliau terkenal dengan kecerdasannya. Budi bahasa dan perilakunya yang halus membuat Sunan Drajat sebagai sosok laki-laki yang arif dan bijaksana. Dengan penguasaan ilmu agamanya, Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di daerah pesisir pantai Gresik hingga kemudian menetap di wilayah Drajat Lamongan.

Sunan drajat merupakan orang dermawan dan suka menolong. Beliau mengambil hati orang-orang dengan sikapnya yang mulia. Beliau merupakan orang yang berjiwa sosial tinggi. Upayanya mengentaskan kemiskinan dan menolong fakir miskin merupakan salah satu jalan dakwah yang dipilihnya. Sunan Drajat rupanya mengedepankan kesejahteraan sosial agar tercapai terlebih dahulu untuk kemudian beliau baru memulai untuk mengajarkan agama Islam.

Dengan kemampuannya mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat, Sunan Drajat diberi kewenangan oleh Sultan Demak untuk mengatur otonomi wilayahnya. Cara inilah yang memegang peranan penting dalam misinya menyebarkan ajaran agama islam. Di samping itu, Sunan Drajat mencoba untuk terjun langsung ke dalam masyarakat. Menjadi bagian penting dan mengambil peranan yang tidak tergantikan adalah salah satu metodenya. Itulah mengapa beliau menikahi putri-putri penguasa setempat. Hal ini akan semakin memudahkan untuk melancarkan misi dakwahnya.

Sunan Drajat merupakan sosok pemimpin yang mengayomi masyarakatnya. Sering kali jika ada pembukaan lahan baru, beliau turut serta menjaga dan membantu mengusir gangguan makhluk halus. Ajaran Sunan Drajat dituangkan dalam filosofi tujuh sap tangga yaitu

1. Membangun Resep Tyasing Sasoma artinya selalu berbuat baik dan menyenangkan bagi orang lain.

2. Jroning Suka Kudu eling Lan Wasapada artinya ketika merasa bahagia, kita harus ingat kepada Tuhan dan tetap waspada

3. Laksmitating subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah artinya untuk mencapai cita-cita, kita tidak boleh takut dan mudah menyerah terhadap rintangan yang datang

4. Meper hardaning pancadriya artinya untuk selalu menekan hawa nafsu yang menggelora

5. Heneng Hening Henung artinya diam dalam keheningan akan mampu menggapai cita-cita

6. Mulya guna panca waktu artinya kebahagiaan lahir batin dapat diraih dengan shalat lima waktu

7. Catur piwulang yaitu empat ajaran pokok bersosialisasi.

Seperti halnya para wali yang lain, Sunan Drajat juga menggunakan pendekatan budaya terhadap masyarakat. Mengingat saat ini, budaya masih begitu kental dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Sunan Drajat juga dikenal sebagai pelopor terciptanya tembang mocopat seperti Pangkur. Apapun dakwah yang dilakukan beliau, semua semata-mata untuk memperkenalkan dan mengajarkan agama Islam pada masyarakat.

Post a Comment for "Sejarah Sunan Drajat, Wali Arif dan Bijaksana"