Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Remix Cash

Sejarah Sunan Bonang, Sang Sufi dan Sastrawan Perantara Agama Islam

Dalam beberapa literature, disebutkan bahwa nama Sunan Bonang berasal dari nama semacam alat musik yang dipergunakannya untuk media dakwah. Sunan Bonang memang terkenal sebagai wali atau ulama yang memiliki bakat seni dan menguasai berbagai ilmu sastra dan filsafat. Bagaimanakah perjalanan dakwah beliau dan metode apa sajakah yang dipergunakan?
sunan bonang


Biografi Sunan Bonang

Bernama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim, beliau dilahirkan pada tahun 1465. Ayahnya adalah Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan ibunya adalah Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang merupakan anak yang cerdas dan unggul sedari kecil. Beliau merupakan pelajar yang aktif dan menguasai banyak bidang keilmuan. Sejak muda, Sunan Bonang belajar di berbagai tempat seperti Baghdad, Mesir, Arab, Persia hingga ke Aceh. Mempelajari ilmu dari ulama-ulama besar makin membulatkan tekadnya untuk berperan serta dalam penyebaran agama ini.

Beberapa riwayat mengatakan bahwa Sunan Bonang tidak menikah hingga akhir hayatnya, namun dalam literature lainnya menyebutkan bahwa beliau pernah menikah sekali dengan seorang wanita bernama Dewi Hirah Putri dan memiliki seorang anak bernama Dewi Rukhil. Sunan Bonang wafat dalam usia kurang lebih 60 tahun yaitu sekitar tahun 1525. Beliau wafat di daerah Lasem Jawa Tengah dan jenazahnya hendak dibawa ke Madura oleh para santrinya. Karena satu dan lain hal, jenazah Sunan Bonang akhirnya dimakamkan di Tuban. Di makam inilah, banyak para santri yang menziarahinya.

Perjalanan Dakwah Sunan Bonang

Sunan Bonang melakukan dakwah melalui pesantren-pesantren yang didirikannya. Mengajarkan ilmu agama dengan cara melakukan pendekatan budaya dan sastra. Banyak muridnya yang datang dari berbagai tempat di tanah air. Selain melakukan dakwah di pesantren, tidak jarang Sunan Bonang berdakwah di tempat-tempat terpencil. Mendatangi sendiri para penduduk dan melakukan komunikasi serta diskusi.

Metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Bonang terbilang unik. Beliau melakukan pendekatan dengan cara menggunakan kesenian untuk menarik perhatian masyarakat. Banyak karya sastra yang telah ditelurkan oleh wali Allah yang satu ini. Salah satunya yang masih populer hingga saat ini adalah syair tembang Tombo Ati.

Kesenian merupakan salah satu hiburan yang bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahkan namanya pun merupakan julukan yang diberikan oleh penduduk sekitar. Ketika Sunan Bonang membunyikan alat musik bernama Bonang yaitu sebuah kuningan lonjong yang bila dipukul akan mengeluarkan suara merdu, para penduduk akan berdatangan untuk menyaksikannya.

Sunan Bonang merupakan muballigh yang cakap dan menguasai banyak ilmu agama diantaranya yaitu fiqih, usuluddin, tafsir Quran, hadist dn tasawuf. Di samping ilmu agama, beliau juga handal di keilmuan lainnya seperti ahli falak, musikus, filsafat dan juga sastra. Sunan Bonang juga terkenal akan ilmu kebathinannya.

Sunan Bonang telah banyak menghasilkan karya sastra yang masih bisa dinikmati hingga kini yaitu Suluk Sunan Bonang, Suluk Bentur, Suluk Kaderesan, Suluk Khalifah, Suluk Wujil dan banyak lagi yang lainnya. Salah satu murid dan juga sahabat Sunan Bonang adalah Sunan Kalijaga. Bersama-sama mereka melakukan dakwah menggunakan metode budaya ini. Hal ini dilakukan karena pada saat itu, ajaran hindu budha masih sangat melekat di dalam masyarakat. Dengan menggunakan kesenian yang tidak meninggalkan budaya setempat, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga menyisipkan ajaran agama Islam.

Kesenian melalui tembang, karya sastra dan lain sebagainya memiliki atau mengandung nilai-nilai ajaran islam, seperti halnya tembang tombo ati. Dalam tembang tersebut, diajarkan bagaimana ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Inilah mengapa metode pendekatan budaya bisa lebih mengena dan diterima di masyarakat.

Itulah beberapa uraian mengenai Sunan Bonang dan Metode dakwahnya. Kesenian sejatinya hanya wadah yang dipakai untuk berdakwah. Namun sesungguhnya, kita harus bisa mengambil nilai pelajaran yang terkandung di dalamnya. Keteladanan dan keuletan beliau dalam berdakwah menjadikannya guru, ulama, satrawan dan pencipta karya seni yang cukup disegani dan berpengaruh.

Post a Comment for "Sejarah Sunan Bonang, Sang Sufi dan Sastrawan Perantara Agama Islam"