Karakteristik Gunung Berapi di Indonesia yang Harus Diketahui
Karakteristik
Gunung Berapi di Indonesia yang Harus Diketahui - Karakteristik
unik letusan gunung berapi di Indonesia. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki 147
gunung berapi dan 76 di antaranya adalah gunung berapi aktif dan menyebar di
sepanjang pulau Jawa, Sunda Kecil, Sumatra, dan Sulawesi.
Karakteristik
gunung berapi di Indonesia cukup unik dalam hal proses pembentukan,
fenomena letusan, dan bencana alam yang ditimbulkannya. Sebagian besar gunung
berapi di Indonesia terdiri dari stratovolcanoes, tetapi ini tidak berarti
bahwa letusan yang dihasilkan selalu meledak dan mereka memiliki periode yang
panjang.
Ini bisa
dilihat dari aktivitas Semeru yang selalu meletus secara efusi setiap hari,
Sinabung yang memiliki masa erupsi yang sangat singkat, erupsi Tangkuban Perahu
yang terjadi secara tiba-tiba dengan tidak adanya tanda-tanda awal, dan Merapi
dan Kelud yang memiliki periode erupsi yang semakin pendek.
Berdasarkan
hasil penelitian kami dapat diketahui bahwa jenis-jenis letusan gunung berapi
dipengaruhi oleh struktur batuan penyusun gunung berapi. Namun, keberadaan
faktor kontrol eksternal dalam bentuk gempa skala besar akan mempengaruhi
periodisitasnya. Gempa bumi besar dapat mempengaruhi stabilitas ruang magma
yang dapat memicu erupsi prematur.
Beberapa
contoh gunung berapi Indonesia dianggap memiliki perbedaan dibandingkan dengan
gunung berapi pada umumnya. Antara lain Merapi, Semeru, Kelud, Tangkuban
Perahu, dan Sinabung. Kelima gunung berapi mewakili perbedaan karakteristik
ratusan gunung berapi di Indonesia. Empat gunung berapi pertama terjadi di
Pulau Jawa, sedangkan Gunung Sinabung terletak di pulau Sumatra.
Gunung
Merapi adalah stratovolcano Kuarter besar yang terletak di busur Sunda. Ia dikenal
sebagai gunung berapi paling aktif di dunia dan dianggap sebagai gunung berapi
paling berbahaya. Dengan aliran piroklastik yang dihasilkan oleh runtuhnya
kubah lava.
Bagaimana Karakteristik Gunung Berapi di Indonesia
yang Harus Diketahui?
Gunung ini
adalah gunung berapi andesitik dan terletak di sektor pusat Jawa, antara Laut
Jawa dan Samudera Hindia, memiliki ketinggian 2986 m di atas permukaan laut.
Merapi terletak di 7 o 32′30 latitude Lintang Selatan dan 110 o 26 ′ 30
longitude Bujur Timur dan terletak di zona subduksi antara lempeng
Indo-Australia dan Eurasia. Lokasi ini telah mengendalikan aktivitas vulkanik
di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sunda Kecil.
Gunung
Merapi adalah kerucut gunung berapi yang memiliki komposisi magma dari basaltik
hingga basaltik-andesitik, dengan kandungan silika berkisar antara 52 dan 56%.
Berdasarkan kandungan silika, dapat dilanjutkan bahwa letusan Gunung Merapi
adalah ledakan ringan. Sifat magma andesit basaltik mampu mengalir dari jarak
pendek ke tidak terlalu jauh dan untuk menghancurkan pemukiman di sekitarnya.
Dari letusan
awal hingga pertengahan abad kedelapan belas, indeks letusan Merapi cenderung
meningkat tetapi menurun pada pertengahan abad kesembilan belas dan meningkat
pada awal abad kedua puluh, dengan indeks eksplosivitas gunung berapi (VEI)
berkisar antara 1 dan 2.
Gunung
berapi dan gempa bumi adalah fenomena yang saling terkait. Tetapi, secara umum,
gempa bumi adalah salah satu parameter fisik untuk mengenali aktivitas
vulkanik. Jika kuantitas dan frekuensi gempa lebih tinggi, dapat dikatakan
bahwa aktivitas gunung berapi juga lebih tinggi. Gempa ini disebut gempa
vulkanik.
Berdasarkan
hasil penelitian geologi gunung berapi di Indonesia terbaru, gempa bumi
dapat mempengaruhi aktivitas gunung berapi, terutama gempa bumi yang memiliki
peringkat skala Richter (RS) yang tinggi. Gempa bumi dengan kekuatan besar
mempengaruhi viskositas magma dan gaya erupsi.
Post a Comment for "Karakteristik Gunung Berapi di Indonesia yang Harus Diketahui"
Komentar di moderasi, silahkan login menggunakan account Google anda untuk berkomentar, komentar dari user unknown tidak akan ditampilkan. Terimakasih.